Ketika itu, H dipanggil ke ruang kerja pejabat tersebut sekitar pukul 08.30 WIB. Awalnya, H mengira dirinya dipanggil untuk memperkenalkan diri.

“Memang, awalnya disuruh perkenalan, ditanya namanya siapa, semester berapa, alamatnya mana. Saat itu, ruangannya dalam keadaan tertutup,” ujar H dengan tangan gemetar.

Setelah berkenalan, H diminta untuk duduk. Pejabat tersebut menawarkan rokok padahal H menolaknya.

“Saya sudah berulang kali menolak tawaran rokok itu tetapi tetap dipaksa,” ujarnya.

H merasa tidak nyaman ketika pejabat tersebut melakukan tindakan yang tidak pantas. H berusaha menghindar dan meninggalkan ruangan tersebut.

Setelah perlakuan yang kurang menyenangkan itu, H melaporkan pejabat BUMN tersebut kepada polisi.