RAKYAT NEWS, GOWA – Polisi masih berupaya mengejar tiga orang buronan yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) karena diduga menjadi donatur dalam pembuatan uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Pihak kepolisian juga telah meminta bantuan dari pihak imigrasi untuk mencegah ketiga orang tersebut melarikan diri ke luar negeri.

“Iya kami sudah layangkan surat ke kantor imigrasi untuk mencegah DPO ini kabur ke luar negeri,” kata Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, dikutip dari CNN Indonesia, Senin (23/12).

Salah satu dari ketiga buronan tersebut adalah seorang politikus dan pengusaha di Makassar dengan inisial ASS. Dia diduga sebagai pelaku intelektual dan penyandang dana dalam pembuatan uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar.

“DPO inisial ASS ini juga merupakan saksi kunci dalam kasus ini,” ujarnya.

Namun, seorang saksi kunci dalam kasus tersebut yang berinisial M telah meninggal dunia karena diduga menderita serangan jantung.

“Keterangan ketiga DPO ini sangat penting untuk mengungkap keterlibatan para tersangka dan mengungkap tersangka lainnya yang masuk dalam jaringan uang palsu tersebut,” jelasnya.

Reonald mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan pengejaran terhadap ketiga buronan dalam kasus pembuatan uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar.

Dalam perkara ini, Polres Gowa telah menangkap dan menetapkan 17 orang sebagai tersangka. Mereka juga menetapkan 3 orang sebagai buronan yang diduga menjadi pelaku intelektual dan penyandang dana dalam jaringan uang palsu tersebut.

YouTube player