Pilkada Jeneponto Diduga Kuat TSM, Kades Jenetallasa Terang-Terangan Mendukung Paslon Tertentu
RAKYAT NEWS, JENEPONTO – Berita mengenai Pilkada di Jeneponto terus berkembang dengan terungkapnya dugaan pelanggaran yang melibatkan Kepala Desa Jenetallasa, Kecamatan Rumbia Basir Suaming.
Dalam sebuah video yang beredar luas 43 detik, Basir Suaming terlihat secara terang-terangan memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon (Paslon) dalam pemilihan kepala daerah yang berlangsung.
Dukungan yang ditunjukkan oleh Kades tersebut mengindikasikan adanya intervensi dalam proses pemilihan, dan hal ini menjadi sorotan masyarakat, ungkap Ketua DPD LAKI 45 P Cabang Jeneponto Sutan Syarif kepada awak media, Sabtu (7/12/2024).
Hari ini, Sabtu, 7 Desember 2024, dilaksanakan pemilihan suara ulang (PSU) di Desa Jenetallasa, yang dilatarbelakangi oleh dugaan pelanggaran yang terjadi sebelumnya.
Tindakan Kepala Desa Jenetallasa yang mendukung Paslon tertentu dapat dianggap sebagai pelanggaran serius, menciptakan gambaran bahwa pelaksanaan Pilkada di Jeneponto bersifat Terstruktur, Sistematis, dan Massif (TSM). “Jika terbukti bersalah, Paslon yang didukung mungkin terancam diskualifikasi,” tegas Sutan Syarif.
Pelanggaran semacam ini tidak hanya merusak integritas pemilu, tetapi juga memicu ketidakpercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi.
Oleh karena itu, penting bagi pihak berwenang untuk menindaklanjuti dugaan-dugaan ini agar pemilihan dapat berlangsung secara adil dan transparan.
“Masyarakat berharap tindakan tegas akan diambil terhadap setiap bentuk kecurangan yang dapat mencederai demokrasi di daerah kita Jeneponto,’ kata Sutan Syarif.
Sekedar diketahui saat ini menggambarkan situasi kontroversial mengenai pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Jeneponto yang dilaksanakan pada 27 November 2024, semakin tidak menentu.
Masyarakat Butta Turatea menilai bahwa proses pemilihan tersebut dirusak oleh kecurangan yang melibatkan penggelembungan suara di beberapa tempat pemungutan suara (TPS).
Ketua DPD LAKI P 45 Cabang Jeneponto, Sutan Syarif, menyoroti bagaimana para penyelenggara pilkada, yang seharusnya bertindak sebagai wasit, justru terlibat dalam kecurangan.
Tinggalkan Balasan