Polisi Ungkap Peran AI dan ASS Dalam Kasus Uang Palsu di UIN Makassar
RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Polisi telah menetapkan 18 orang tersangka dalam kasus sindikat yang menghasilkan uang palsu di UIN Alauddin Makassar.
Diketahui bahwa sindikat ini dipimpin oleh pengusaha Annar Salahuddin Sampetoding dan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Andi Ibrahim alias AI.
Awalnya, polisi menangkap Andi Ibrahim beserta 16 tersangka lainnya. Peran Andi Ibrahim alias AI diungkapkan pertama kali oleh Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan Wibisono dalam konferensi pers di Polres Gowa, Kamis (19/12).
“Peran sentralnya ada di saudara AI,” ungkap Yudhiawan saat konferensi pers.
Sementara itu, Kapolres Gowa AKBP Reonald T. Simanjuntak mengungkapkan bahwa Andi Ibrahim adalah tersangka yang membawa mesin cetak berukuran besar ke dalam kantornya di gedung Perpustakaan UIN Alauddin Makassar.
Mesin cetak tersebut digunakan oleh para pelaku untuk memproduksi uang palsu dalam jumlah besar.
“Alat itu dimasukkan salah satu tersangka, inisial AI, itu ke dalam salah satu kampus di Gowa, yaitu menggunakan salah satu gedung, yaitu perpustakaan dan itu di malam hari,” ujar AKBP Rheonald.
Menurut Reonald, mesin cetak tersebut besar dan sangat berat. Polisi bahkan kesulitan mengangkatnya, sehingga menggunakan forklift untuk memasukkannya.
“Dan itu coba kami rekonstruksikan kemarin, dengan 25 personel Polri mengangkat alat itu tidak mampu, jadi menggunakan forklift alat itu masuknya,” kata Reonald.
“Masuk dengan forklift, setelah itu didorong yang ada rodanya, yang tadi rodanya 6 sekarang sisa 4, saking beratnya mesin tersebut. Itulah September 2024, TKP 2 mulai dilaksanakan tindak pidana tersebut,” katanya.
Selanjutnya, polisi juga mengungkap peran Annar Salahuddin Sampetoding alias ASS. Tersangka ini disebut sebagai dalang utama dalam sindikat uang palsu tersebut.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan