RAKYAT NEWS, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memeriksa beberapa mantan penyidik terkait skandal suap yang melibatkan Harun Masiku dan tersangka Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Kini, ada informasi baru yang melibatkan mantan Ketua KPK, Firli Bahuri.

Firli Bahuri disebut terlibat dalam penyelidikan kasus Harun Masiku oleh mantan penyidik KPK, Ronald Paul Sinyal (RPS). Menurut RPS, Firli Bahuri dianggap menghambat proses penyidikan kasus tersebut.

“Tadi di BAP saya sampaikan memang lebih dari situ sih. Ya, salah satunya yang bisa saya sebut ya jelas dari Firli Bahuri itu sendiri,” kata Ronald di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (8/1/2025).

Ronald menjelaskan bahwa saat penyidik KPK berencana untuk melakukan penggeledahan di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP ketika kasus ini sedang ditelusuri, Firli meminta agar penggeledahan itu ditunda.

“Dulu ya ingin melakukan penggeledahan di kantor DPP ya. Cuma itu selalu disebut jangan dulu, sedang panas dan semacamnya. Itu dari saya sampaikan juga bahwa kita reda dulu temponya biar sedikit adem dululah ya,” kata dia.

“Dan itu saya sampaikan juga. Sebenarnya bisa juga ya seperti itu dihalang-halangi ya,” tambahnya.

Menurut Ronald, Firli tidak menyetujui penggeledahan tersebut dan melaporkan hal ini kepada penanggung jawab kasus Harun Masiku. Ronald menyarankan agar Firli turut dipanggil untuk diperiksa oleh KPK terkait kasus ini.

“Tadi sudah saya sampaikan harusnya yang dipanggil ke sini bukan saya sendiri. Tapi Firli Bahuri itu sendiri juga harusnya sudah hadir ke sini,” tuturnya.

YouTube player