Penerapan Program Belangko Beasiswa H. Haruna Dinilai Cacat
MAKASSAR, RAKYAT NEWS – Universitas Indonesia Timur sebagai salah satu Universitas Swasta yang jaya diwilayah Sulawesi selatan memiliki program unggulan untuk para calon mahasiswanya. Rabu (10/2/2021).
Program tersebut ialah Belangko Beasiswa yang berfungsi sebagai tiket gratis BPP dan SPP di UIT Makassar.
Belangko Beasiswa tersebut telah dicetuskan langsung oleh pendiri UIT Makassar, H. Haruna yang merupakan janji politiknya saat mencalonkan diri sebagai Anggota DPR RI
Ternyata, dalam proses implementasinya program tersebut menuai pro dan kontra antara Belangko Beasiswa Gratis VS Kebijakan Universitas sehingga dinilai merugikan mahasiswa
Salah satu Problemnya adalah Surat Edaran Rektor pertanggal (21/01/2021) dengan Adanya Pembayaran Biaya Partisipasi bagi kelas Ekstensi atau Kelas Kerja yang seharusnya tidak dibebankan bagi Mahasiswa yang bukan kelas kerja
Salah satu Mahasiswa Pascasarjana UIT Ramli Usman Mengatakan, dengan adanya program Belangko Kuliah Gratis seharusnya mahasiswa tidak dibebankan lagi dengan pembayaran apapun.
“Bukankah pada umumnya Pembayaran Perkuliahan yang ada adalah pembayaran SPP dan BPP, jadi jika SPP dan BPP di Gratiskan kemudian ada tambahan biaya partisipasi hal inilah yg menjadi problem antara Beasiswa gratis SPP dan BPP VS Kebijakan Universitas,” tuturnya saat dikonfirmasi via Whatsapp, Rabu (10/02/2021)
Lanjutnya menilai ada sesuatu yang aneh dalam proses penerapan kebijakan kampus UIT Makassar
“Program Belangko Beasiswa saya nilai cukup membantu mahasiswa. Akantetapi jika ada tambahan Pembayaran Biaya Pastisipasi maka ada indikasi Pembayaran yang tidak beres dan akan menimbulkan problem baru bagi Mahasiswa,” ucapnya
Mahasiswa yang juga merupakan Bendahara Umum Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia (HMPI) Koordinator Wilayah (Korwil) Sulsel ini menilai tidak perlunya kebijakan rektor terkait uang partisipasi dikeluarkan dimasa pandemi.
“Untuk apa uang Partisipasi padahal kami bukan kelas Eksitensi, Untuk apa biaya partisipasi padahal kami tidak mendapat Fasilitas Kampus dengan adanya Kuliah Online,” tegasnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan