RAKYAT NEWS, LUWU UTARA – Di bawah langit biru yang seolah menyimpan ketegangan, Unit Reserse Mobile (Resmob) Polres Luwu Utara akhirnya berhasil meringkus UR (19), sosok pemuda yang dalam beberapa minggu terakhir menjadi buah bibir di Kota Masamba.

Penangkapan yang berlangsung pada Jumat, 16 Agustus 2024, sekitar pukul 10.30 WITA, seakan menjadi klimaks dari drama yang memuncak sejak insiden tragis di Dsn. To’bolu, Ds. Polejiwa, Kec. Malangke Barat, pada pertengahan Juni lalu.

Ketika angin malam berembus lembut di dusun yang sunyi, AA (14), seorang remaja lugu yang hanya ingin menghabiskan waktu bersama temannya di depan bengkel, tak menyangka bahwa hidupnya akan berubah dalam sekejap.

Tiba-tiba, di bawah temaram lampu jalanan, UR bersama seorang temannya muncul di atas sepeda motor, membelah kegelapan malam. Tanpa alasan yang jelas, UR menghampiri AA dengan langkah penuh amarah, seolah ada dendam yang membara.

Dalam hitungan detik, sebuah kepalan tangan keras menghantam kepala AA, membiarkan rasa sakit dan keterkejutan melumpuhkannya.

Pelaku dan temannya segera menghilang, meninggalkan AA yang tergeletak dengan luka di kepala, berjuang menahan rasa sakit dan ketakutan.

Keheningan malam itu pecah oleh tangisan AA yang terguncang. Dalam kondisi terluka, ia dilarikan ke RS Andi Djemma Masamba untuk menjalani visum, sebuah langkah penting yang menandai awal dari pencarian keadilan.

Tak menunggu lama, AA dan keluarganya melaporkan kejadian ini ke Polres Luwu Utara. Laporan itu seolah menjadi nyala api yang membakar semangat Unit Resmob untuk segera bertindak.

Dipimpin oleh Aipda Sadar Samsuri, tim Resmob bergerak cepat. Mereka menyusuri setiap petunjuk, menganalisis setiap detail yang mungkin bisa mengarahkan mereka kepada sang pelaku.

Hari-hari berlalu dengan ketegangan yang kian memuncak, hingga akhirnya pada pagi yang tenang di Jalan Datok Pattimang, Kelurahan Bone, mereka menemukan titik terang. Rumah UR menjadi tujuan akhir dari perburuan panjang ini.

Dengan strategi yang matang, Unit Resmob mendekati rumah tersebut. Jantung mereka berdegup kencang saat pintu rumah diketuk, dan dalam hitungan detik, UR berhasil diamankan tanpa perlawanan.

Penangkapan ini seakan menjadi akhir dari mimpi buruk yang menghantui AA dan keluarganya selama berminggu-minggu.

Kasat Reskrim Polres Luwu Utara, AKP Muh Althof Zainudin, dalam pernyataannya menyampaikan rasa puas atas keberhasilan ini.

“Ini adalah bukti dari komitmen kami untuk menegakkan hukum dengan tegas dan profesional. Kami tidak akan membiarkan satu pun tindak pidana luput dari perhatian kami,” tegasnya.

Senada dengan itu, Kapolres Luwu Utara, AKBP Muh Husni Ramli, mengapresiasi keberhasilan ini sebagai cerminan dari dedikasi dan kesungguhan seluruh jajaran kepolisian.

Namun, kisah ini bukan sekadar tentang penangkapan, melainkan juga peringatan bahwa keadilan akan selalu menemukan jalannya, tak peduli seberapa jauh seseorang mencoba berlari.

Di balik jeruji besi, UR kini harus menghadapi konsekuensi dari tindakannya, sementara AA perlahan bangkit dari trauma, mengetahui bahwa keadilan akhirnya berpihak padanya.

YouTube player