Dalam acara penyuluhan hukum antikorupsi yang diadakan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Jeneponto, Kasi Pidana Umum (Pidum), Kasmawati Saleh, memaparkan keadaan kejahatan yang sering terjadi di wilayah Jeneponto. Dalam pemaparan tersebut, Kasmawati menjelaskan bahwa angka kasus kekerasan seksual dan pemukulan di daerah ini tergolong tinggi.

Compress 20241209 105619 9364
Penyuluhan Hukum Antikorupsi oleh Kejari Jeneponto

“Sayangnya, di Jeneponto, kita masih menghadapi isu serius terkait kekerasan seksual, pemukulan, pengancaman, narkoba dan berbagai kejahatan lainnya. Kasus-kasus ini tidak hanya merusak tatanan sosial tetapi juga berdampak langsung pada keselamatan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Kasmawati.

Ia menjelaskan bahwa kekerasan seksual dan tindak pidana kekerasan fisik lainnya sering kali terjadi akibat berbagai faktor, termasuk ketidakberdayaan korbannya untuk melaporkan tindakan kekerasan, stigma sosial, dan kurangnya pengetahuan tentang hak-hak hukum.

“Penting bagi kita untuk menyadari bahwa setiap individu berhak mendapatkan perlindungan dan keadilan. Pendidikan hukum dan kesadaran masyarakat akan hak-haknya sangat diperlukan untuk memberdayakan korban,” ujarnya.

Kasmawati juga menjelaskan bahwa pendekatan Restorative Justice telah diterapkan dalam menyelesaikan beberapa kasus, termasuk kasus-kasus yang berkaitan dengan kekerasan dan konflik antar warga. “Kami telah berhasil menyelesaikan beberapa kasus melalui pendekatan Restorative Justice, yang menekankan pemulihan hubungan antara pelaku dan korban, serta antara pelaku dengan masyarakat,” ujarnya.

Compress 20241209 115558 8726
Pihak Kejari Jeneponto berfoto bersama OPD Lingkup Pemkab Jeneponto

Kasmawati juga menekankan perlunya kolaborasi antara lembaga penegak hukum, pemerintah, dan masyarakat untuk menangani masalah ini. “Kita harus bersama-sama mengatasi kekerasan dan kejahatan di masyarakat. Ini bukan hanya tanggung jawab penegak hukum, tetapi juga seluruh elemen masyarakat,” tegasnya.

Melalui penyuluhan hukum ini, Kasmawati berharap masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya melaporkan tindakan kejahatan dan tidak takut untuk mencari bantuan. “Dengan pendekatan edukasi, kita bisa membangun lingkungan yang lebih aman dan mengurangi angka kejahatan, termasuk kekerasan seksual dan penganiayaan,” pungkasnya.

YouTube player