RAKYAT NEWS, PINRANG – Seorang anak perempuan berinisial FA (13) yang bekerja sebagai pelayan jadi korban aniaya hingga tewas ditangan pemilik kafe. Pelakunya yakni, Muhammad Ali (36) dan karyawan kafe, Farah Novita Hanindita Sigaro (19). Korban sudah bekerja selama dua tahun di kafe tersebut.

Ibu Korban Nursia (40) mengaku tahu kematian anaknya setelah ditelepon bos kafe tempat anaknya bekerja.

Sebelumnya, Ibu korban baru mengetahui bahwa anaknya meninggal di Pinrang. Karena, dia tahu bahwa sang anak bekerja di Sidrap.

“Itu saya heran karena dia (M) bilang meninggal ada di Pinrang, kan ceritanya itu setahu saya di Sidrap kerja,” ungkapnya, dikutip dari Kompas.com.

Ibu korban baru berkomunikasi dengan pelaku bahwa kafe nya yang ada di Sidrap sudah tutup dan pindah ke Pinrang.

“Jadi saya bilang kenapa bisa meninggal di Pinrang? Terus dia (M) bilang karena tutupki kafe bu’ di Sidrap jadi saya ke Pinrang, jadi ku bilang di Pinrang ki, nabilang iya,” bebernya.

Menurut pelaku, korban meninggal akibat jatuh dari kamar mandi. Dan Nursia meminta agar jenazah korban dibawa kembali ke Makassar.

“Bosnya yang menelpon dia bilang meninggal anak ta, saya bilang kenapa bisa meninggal? Katanya jatuh di dalam kamar mandi, terus saya bilang kita bawahmi pale mayatnya ke sini (Makassar),” katanya.

Setelah jenazahnya sampai dirumah duka (Makassar), pihak keluarga curiga dan temukan hal yang tidak wajar pada jenazah korban. Karena, ditemukan sejumlah luka lebam ditubuhnya.

Pihak keluarga pun melaporkan kematian FA ke Polres Pinrang. Jenazah korban kemudian diotopsi di Ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jumat (29/3/2024) siang.

Penganiayaan yang menewaskan FA terjadi di salah satu rumah BTN Sultan Residance, Jl Beruang Kelurahan Maccorawalie, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Rabu (27/3/2024) pukul 18.30 Wita.